Sambutan Ketua pada Missionarissendag 2016

Syukur atas rahmat panggilan dan persembahan hidup dan karya para misionaris
 “Terimakasih Cinta”

Beste allemaal,
Goedemiddag, wij danken God dat wij vandaag bij elkaar kunnen komen, en hoop dat het een mooie dag zal worden. Welkom op deze ontmoeting die wij in dankbaarheid hopen te kunnen vieren.
Tiga tahun yang lalu tepatnya tanggal 27 September 2013, kita mengadakan acara yang sama untuk bersyukur dan berterimakasih kepada para mantan misionaris yang telah hidup dan berkarya di Indonesia. Dan hari ini kita mengadakan acara yang sama dengan tujuan yang sama yaitu bersyukur dan berterimakasih kepada para mantan misionaris yang telah mempersembahkan hidup dan karya mereka untuk Gereja dan masyarakat Indonesia. Karena itulah tema pertemuan kita adalah “Terimakasih Cinta”. Mari kita bertepuk tangan untuk mereka semua, baik yang sudah mendahului kita maupun yang masih bersama kita di Belanda ini. Kita juga patut bersyukur karena kemarin di Indonesia, Pemerintah Indonesia memberikan anugerah Satya Lancana Kebudayaan (anugerah setingkat pahlawan nasional) kepada Romo van Lith, yang berjasa memulai sekolah berasrama dan menerapkan budaya Indonesia dalam sistem pendidikan yang didirikannya. Tentu hal ini juga membuktikan betapa berjasanya para misionaris Belanda di Indonesia dulu dan sekarang ini baik bagi Gereja maupun negara pada umumnya.
Broeders en zusters,
Rasa syukur dan terimakasih ini tentu saja tidak cukup hanya diungkapkan dalam perayaan ekaristi dan reuni kita. Kita harus mewujudkannya dengan melanjutkan karya misi mereka dalam hidup dan karya perutusan kita masing-masing. Misi kita dalam ikut meneruskan karya penebusan Tuhan Yesus Kristus baik sebagai Imam, biarawan-biarawati maupun umat awam. Masyarakat di sekitar kita membutuhkan karya kasih yang nyata baik secara spiritual maupun material. Kita hendaknya pandai-pandai menemukan kehendak Tuhan dalam situasi kondisi sekitar, berbuat nyata dan menjadi saksi-saksiNya. Kita lanjutkan apa yang sudah kita perbuat demi kemuliaan Tuhan dan kebahagiaan sesama, lebih-lebih yang membutuhkan. (seperti yang telah kita perbuat bersama di lingkungan masing-masing)
Rasa syukur dan terimakasih kepada para mantan misionaris kita yang terkasih juga hendaknya kita wujudkan dalam sukacita hidup sehari-hari karena menjadi orang katolik. Kegembiraan kita, sukacita kita yang terwujud dalam sapaan, senyuman dan keramahan dengan sesama dan lebih-lebih yang membutuhkan juga akan memberikan dampak “luar biasa” dalam pewartaan Kabar Gembira. Bahwa semua dan setiap orang diciptkan untuk diselamatkan Tuhan, bahwa setiap pribadi sungguh-sungguh dikasihi Tuhan tanpa syarat. Dengan sapaan, senyuman dan keramahan kita bangun persaudaraan yang sejati, entah itu antar kita sebagai umat Allah maupun dengan sesama kita yang lain. Dan saya pribadi berharap bahwa kita anggota BKS dan PMI semakin menyaudara dan memberikan warna pada “gereja” kita di Belanda.
Kita berharap bahwa semangat misionaris untuk mewartakan Keselamatan dimanapun dan kapanpun juga tumbuh subur di dalam diri kita masing-masing. Kita lanjutkan misi Tuhan Yesus Kristus melalui diri kita, komunitas dan keluarga kita, karya dan perutusan kita masing-masing. Tentu saja dilandasi dengan iman, harapan dan kasih yang kuat. Jangan jemu-jemu untuk berdoa memohon kekuatan Tuhan dalam melaksanakan misi dan jangan pernah lelah untuk berbuat baik lebih-lebih untuk mereka yang membutuhkan.
Beste allemaal,
Akhirnya, sekali lagi kami PMI dan BKS menyampaikan rasa syukur dan terimakasih sedalam-dalamnya kepada para mantan misionaris, dengan harapan Tuhan selalu memberkati hidup dan karya mereka, menganugerahi kehidupan bahagia abadi di surga bagi yang sudah dipanggil Tuhan dan kesehatan serta masa tua yang bahagia bagi mereka yang masih hidup bersama kita. Anda semua hebat dan menginspirasi serta memotivasi kami dalam melaksanakan karya perutusan di negara Belanda. Semoga kami pun mampu melaksanakan perutusan kami dengan penuh sukacita dan bagi rekan dan saudara kami yang awam boleh hidup bahagia dan sukses dalam berkarya. Semoga doa dan harapan kita yang tulus dan lebih-lebih karya yang pernah dan akan tetap ditorehkan oleh para misionaris menyuburkan gereja di Indonesia dan juga gereja kita di sini.
Tidak lupa pada kesempatan ini kami haturkan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada para mantan misionaris yang hadir, kepada Presiden KNR Broeder Cees van Daam, Bapa Uskup Breda…., Perwakilan Duta Besar Indonesia di Belanda, para anggota Persaudaraan Misionaris Indonesia, BKS Keluarga Katolik Indonesia, dan seluruh panitia serta para donator dan pendukung acara ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Moge God ons allemaal zegenen. Goede reis aan u allen, en ik hoop dat wij allemaal thuis of communiteit in geode gezondheit kunnen komen. Hiermee sluit ik onze officiele bijeenkomst van oud missionarissen in dank aan God af. En hierna kunnen we als we willen nog hier bijeen zijn voor verschillende attracties tot het afgelopen is.
Dank u wel en tot ziens!


Atas nama Panitia, PMI dan BKS,