Syukur atas rahmat panggilan dan persembahan hidup dan
karya para misionaris
“Terimakasih
Cinta”
Beste allemaal,
Goedemiddag,
wij danken God dat wij vandaag bij elkaar kunnen komen, en hoop dat het een
mooie dag zal worden. Welkom op deze ontmoeting die wij in dankbaarheid hopen
te kunnen vieren.
Tiga
tahun yang lalu tepatnya tanggal 27 September 2013, kita mengadakan acara yang
sama untuk bersyukur dan berterimakasih kepada para mantan misionaris yang
telah hidup dan berkarya di Indonesia. Dan hari ini kita mengadakan acara yang
sama dengan tujuan yang sama yaitu bersyukur dan berterimakasih kepada para
mantan misionaris yang telah mempersembahkan hidup dan karya mereka untuk
Gereja dan masyarakat Indonesia. Karena itulah tema pertemuan kita adalah “Terimakasih
Cinta”. Mari kita bertepuk tangan untuk mereka semua, baik yang sudah
mendahului kita maupun yang masih bersama kita di Belanda ini. Kita juga patut
bersyukur karena kemarin di Indonesia, Pemerintah Indonesia memberikan anugerah
Satya Lancana Kebudayaan (anugerah setingkat pahlawan nasional) kepada Romo van
Lith, yang berjasa memulai sekolah berasrama dan menerapkan budaya Indonesia
dalam sistem pendidikan yang didirikannya. Tentu hal ini juga membuktikan
betapa berjasanya para misionaris Belanda di Indonesia dulu dan sekarang ini
baik bagi Gereja maupun negara pada umumnya.
Broeders
en zusters,
Rasa
syukur dan terimakasih ini tentu saja tidak cukup hanya diungkapkan dalam perayaan
ekaristi dan reuni kita. Kita harus mewujudkannya dengan melanjutkan karya misi
mereka dalam hidup dan karya perutusan kita masing-masing. Misi kita dalam ikut
meneruskan karya penebusan Tuhan Yesus Kristus baik sebagai Imam,
biarawan-biarawati maupun umat awam. Masyarakat di sekitar kita membutuhkan
karya kasih yang nyata baik secara spiritual maupun material. Kita hendaknya
pandai-pandai menemukan kehendak Tuhan dalam situasi kondisi sekitar, berbuat
nyata dan menjadi saksi-saksiNya. Kita lanjutkan apa yang sudah kita perbuat
demi kemuliaan Tuhan dan kebahagiaan sesama, lebih-lebih yang membutuhkan.
(seperti yang telah kita perbuat bersama di lingkungan masing-masing)
Rasa
syukur dan terimakasih kepada para mantan misionaris kita yang terkasih juga
hendaknya kita wujudkan dalam sukacita hidup sehari-hari karena menjadi orang
katolik. Kegembiraan kita, sukacita kita yang terwujud dalam sapaan, senyuman
dan keramahan dengan sesama dan lebih-lebih yang membutuhkan juga akan
memberikan dampak “luar biasa” dalam pewartaan Kabar Gembira. Bahwa semua dan
setiap orang diciptkan untuk diselamatkan Tuhan, bahwa setiap pribadi
sungguh-sungguh dikasihi Tuhan tanpa syarat. Dengan sapaan, senyuman dan
keramahan kita bangun persaudaraan yang sejati, entah itu antar kita sebagai
umat Allah maupun dengan sesama kita yang lain. Dan saya pribadi berharap bahwa
kita anggota BKS dan PMI semakin menyaudara dan memberikan warna pada “gereja”
kita di Belanda.
Kita
berharap bahwa semangat misionaris untuk mewartakan Keselamatan dimanapun dan
kapanpun juga tumbuh subur di dalam diri kita masing-masing. Kita lanjutkan
misi Tuhan Yesus Kristus melalui diri kita, komunitas dan keluarga kita, karya
dan perutusan kita masing-masing. Tentu
saja dilandasi dengan iman, harapan dan kasih yang kuat. Jangan jemu-jemu untuk
berdoa memohon kekuatan Tuhan dalam melaksanakan misi dan jangan pernah lelah
untuk berbuat baik lebih-lebih untuk mereka yang membutuhkan.
Beste
allemaal,
Akhirnya,
sekali lagi kami PMI dan BKS menyampaikan rasa syukur dan terimakasih
sedalam-dalamnya kepada para mantan misionaris, dengan harapan Tuhan selalu
memberkati hidup dan karya mereka, menganugerahi kehidupan bahagia abadi di
surga bagi yang sudah dipanggil Tuhan dan kesehatan serta masa tua yang bahagia
bagi mereka yang masih hidup bersama kita. Anda
semua hebat dan menginspirasi serta memotivasi kami dalam melaksanakan karya
perutusan di negara Belanda. Semoga kami pun mampu melaksanakan perutusan kami
dengan penuh sukacita dan bagi rekan dan saudara kami yang awam boleh hidup
bahagia dan sukses dalam berkarya. Semoga doa dan harapan kita yang tulus dan
lebih-lebih karya yang pernah dan akan tetap ditorehkan oleh para misionaris
menyuburkan gereja di Indonesia dan juga gereja kita di sini.
Tidak
lupa pada kesempatan ini kami haturkan terimakasih dan penghargaan
setinggi-tingginya kepada para mantan misionaris yang hadir, kepada Presiden
KNR Broeder Cees van Daam, Bapa Uskup Breda…., Perwakilan Duta Besar Indonesia
di Belanda, para anggota Persaudaraan Misionaris Indonesia, BKS Keluarga
Katolik Indonesia, dan seluruh panitia serta para donator dan pendukung acara
ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Moge
God ons allemaal zegenen. Goede reis aan u allen, en ik hoop dat wij allemaal
thuis of communiteit in geode gezondheit kunnen komen. Hiermee sluit ik onze
officiele bijeenkomst van oud missionarissen in dank aan God af. En hierna
kunnen we als we willen nog hier bijeen zijn voor verschillende attracties tot
het afgelopen is.
Dank
u wel en tot ziens!
Atas
nama Panitia, PMI dan BKS,